Nusavoice- Kerajaan Saudi Arabia melarang keras slogan berbau politik selama haji di kota suci Makkah termasuk slogan slogan dukungan Palestina ataupun kecaman terhadap Israel.
Meskipun diketahui, perang dahsyat antara Israel di Gaza telah mengundang kecaman dari Muslim di seluruh dunia, tetapi protes ilegal di Arab Saudi dan kebebasan berekspresi dibatasi khususnya selama haji.
Menteri Haji Saudi, Taufik Al-Rabiah mengatakan bahwa slogan politik selama berhaji dilarang keras. Ia mengumumkan bahwa 1,2 juta Muslim tiba di Mekkah minggu ini untuk melakukan acara tahunan.
“Hajj adalah untuk ibadah, bukan untuk slogan politik,” kata Tawfiq Al-Rabiah dikutip dari middleeasteye, Kamis, 6/6 usai menanggapi pertanyaan oleh seorang reporter tentang aturan dan langkah-langkah hukuman yang mengatur “slogan politik dan sektarian”.
“Inilah yang dikerjakan oleh pimpinan Kerajaan, semoga Allah menjaganya, memastikan bahwa Haji benar-benar mewujudkan tingkat pengabdian, ketenangan, dan spiritualitas tertinggi,” ia menambahkan.
Al-Rabiah mengatakan di tahun-tahun sebelumnya telah ada “kepatuhan tingkat tinggi” terhadap aturan-aturan ini.
Imam pro-pemerintah Saudi telah secara terbuka berdoa untuk Gaza dan Palestina dalam khotbah Jumat mingguan sejak Oktober, tetapi aturan yang diumumkan oleh menteri Haji harus ditaati.
Mahkamah Agung Saudi pada hari Kamis mengumumkan bahwa rangkauan ritual Haji tahun 2024 ini akan dimulai pada 14 Juni dan Idul Adha akan ditandai dua hari kemudian atau tepatnya pada 16 Juni.