Nusavoice- Menteri kabinet perang Israel, Benny Gantz mengumumkan bahwa dirinya telah mundur dari pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu.
Pengunduran diri tersebut diketahui setelah Gantz menunda konferensi pers yang dijadwalkan semula terkait berita empat tawanan Israel telah ditemukan pada hari Sabtu, seperti dikutip dari Middleeasteye, Minggu (9/6/2024)
Dengan keluarnya Gantz dari pemerintahan Israel menandakan bahwa kekuatan sentris dalam koalisi Netanyahu terpecah belah di tengah perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.
Netanyahu sebelumnya telah meminta Gantz untuk tidak mengundurkan diri dari pemerintahan darurat, dan malah menyerukan persatuan, namun Gantz menanggapi dengan menolak seruan Netanyahu, dengan mengatakan bahwa perdana menteri menghalangi kemenangan.
“Netanyahu menghalangi kita untuk maju menuju kemenangan sejati. oleh karena itu kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati, namun sepenuh hati,” kata Gantz.
Kabar tentang keinginan Gantz untuk keluar dari kabinet perang Israel telah mencuat sejak beberapa hari lalu lantaran menuding Netanyahu gagal dalam peperangan dan malah membawa Israel ke jurang kehancuran.
Benny Gantz merupakan rival politik Netanyahu yang berhaluan tengah. Dia bergabung dengan Kabinet Perang setelah Israel diserbu Hamas 7 Oktober 2023 lalu.
Gantz selama ini disebut-sebut sebagai calon terkuat sebagai pengganti Netanyahu apabila Israel menggelar pemilihan umum saat ini.
Popularitas Netanyahu mulai turun karena dianggap gagal menghentikan serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang Israel dan 250 orang disandera.