(F- SEKDA NTB, Drs. H. L. Gita Ariyadi, Ketua PHDI NTB, Ida Made Santi Adnya, Ketut Sumarya Pengurus harian PHDI Pusat)
Mataram,- Perisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB menggelar Pesamuhan Madya atau rapat kerja tingkat provinsi.
Pesamuhan yang bertemakan “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beraga Menuju Indonsia Tangguh,”. Bertempat di Lombok Vaganza Hotel Pesamuhan Madya di buka langsung oleh sekertaris daerah (SEKDA) NTB, Drs. H. L. Gita Ariyadi, pada Minggu (10/4/2022).
Dalam sambutannya, Sekda NTB, L. Gita berharap, kalaupun dalam konsolidasi program belum terlaksana dengan baik, kinsolidasi personal diharapkan tercipta antar pengurus.
“Mudah-mudahan konsolidasi personal antara pengurus sudah tercipta. Dengan modal konsolidasi personal mudah-mudahan akan berjalan dengan sebaik-baik,” ungkap Gita.
Sekda NTB yang akrap di sapa Mamiq Gita ini juga beharap, agar ada program kegiatan yang membangun, sehingga dengan sendirinya akan melahirkan rasa memiliki terhadap organisasi dalam melayani umat.
“Tentu dalam Pasamuhan ini yang penting untuk di luruskan adalah bagaimana pengurus mampu menciptakan program dan kegiatan yang membangun rasa memiliki terhadap organisasi PHDI, dan ini akan terwujud manakala PHDI ini benar-benar bisa menjadi rumah bersama bagi umat,” sebutnya.
Sementara itu Ketua PHDI NTB, Ida Made Santi Adnya, dalam sambutannya berpesan agar tidak melihat kekurangan orang lain, namun harus melihat kebaikan dan kontribusinya.
“kadang-kadang kita pintar menuding orang lain dengan memperalat agama untuk kepentingan diri atau kelompoknya, tapi kita juga lupa bahwa kita sering menunggangi agama dan umat untuk keoentingan diri sendiri, ini tidak boleh terjadi apabila,” ungkap Made Santi.
Made Santi mengajak untuk belajar berpikir positif kepada orang lain, dengan berpikir positif itu maka energi positif pula akan menyelimuti dan merasuki jiwa. Nilai universal sebagai lembaga keagamaan dalam melakukan pembinaan.
“PHDI dalam melalukan pelayanan dan pembinaan haruslah berpegang pada nilai tanpa pamrih, dan melayani dengan hati. Tugas kita adalah membantu masyarakat dan melayani umat bukan berharap yang lain,”cetusnya.
Lanjut Made Santi, bahwa apa yang bisa di kerjakan bersama-sama untuk masyarakat dan umat hindu bertanyalah untuk apa yang bisa lakukan untuk umat Hindu. Menggunakan shudarme sesuai tugas dan fungsi untuk melayani dan melaksanakan pembinaan umat Hindu di NTB.
“Kita berkumpul untuk membuat program kerja yang akan mengembangkan, menyatukan mengarahkan, menyemangati PHDI sesuai dengan visi misi PHDI,” tutupnya.
Sementara itu Ketut Sumarya Pengurus harian PHDI Pusat mewakili Ketua Umum PH PHDI Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT), berharao Pesamuhan Madya ini bisa menghasilkan keputusan yang mampu meningkatkan pelayanan pada umat, dan Pesamuhan Madya di NTB bisa menjadi acuan untuk PHFI seleuruh Indonesia.
“Saya berharapa Pesamuhan Madya ini akan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu meningkatkan pelayanan kita kepada umat shudarme,”cetusnya.
Lanjut Ketut Sumarya,”Tidak hanya di NTB, bahkan lebih dari itu, yaitu dapat kita kolaborasikan dengan rencana kerja pengurus PHDI lainnya di Indonesia guna menambah inovasi dalam pengabdian kita,” ungkap Ketut Sumarya mewakili Ketua Umum PH PHDI Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa.(Ab)