Baru-baru ini Israel telah mengkonfirmasi, empat tawanan yang ditahan di Gaza kemungkinan besar tewas dalam serangan udara di daerah kantong tersebut.
Militer Israel menyebut pada Senin malam, keempat pria tersebut diyakini tewas di Gaza selatan beberapa bulan lalu.
Berita tersebut kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada pemerintah Israel untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hamas. Demikian dilanir dari Aljazeera.com
Militer tidak memberikan rincian, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung, namun juru bicara Daniel Hagari mengatakan Chaim Peri, 79, Amiram Cooper, 84, Yoram Metzger, 80, dan Nadav Popplewell, 51, yang ditahan oleh Hamas, terbunuh saat mereka ditahan. “pasukan beroperasi di Khan Younis”.
Pada bulan Desember, Hamas merilis video Peri, Cooper dan Metzger yang memohon pembebasan mereka.
Kelompok Palestina melaporkan pada bulan Maret bahwa ketiganya tewas akibat serangan udara Israel.
Popplewell terlihat pada bulan Mei dalam sebuah video yang tampaknya dirilis setelah dia meninggal.
Berita kematian para tahanan tersebut akan menambah tekanan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan para tawanan yang tersisa.
Menurut penghitungan Israel, sekitar 80 dari 240 atau lebih orang yang diculik oleh kelompok Palestina selama serangan 7 Oktober terhadap Israel diyakini masih ditahan di Gaza dalam keadaan hidup.
Sisa-sisa 43 orang diyakini masih berada di daerah kantong tersebut.
Namun, di samping tuntutan yang sangat besar agar ia menyetujui gencatan senjata untuk menjamin pembebasan para tawanan.
Pemimpin Israel juga ditekan oleh kelompok garis keras di pemerintahan koalisinya untuk melanjutkan perang.