Nusavoice- Seorang pria keturunan yahudi Greyson Beare (44) diduga telah membunuh seorang ibu bernama Halima Hosein dan melukai suami dan anaknya dengan 15 tusukan pada hari Minggu 2 Juni 2024 di Gleenwood. Beare diduga membunuh keluarga tersebut karena pro-Palestina.
Dikutip dari TRT World, Beare didakwa melakukan pembunuhan dan dua tuduhan percobaan pembunuhan atas serangan yang terjadi. Beare mengatakan dia menyerang keluarga tersebut karena pandangan mereka yang pro-Palestina.
Pernyataan Beare tersebut muncul dari sebuah Video yang beredar saat ia diinterogasi oleh seseorang di luar kamera. Beare mengatakan bahwa dia menggunakan pisau untuk menyerang Halima Hoosen-Preston pada Minggu pagi dan melukai suaminya serta anak laki-laki yang masih berumur satu tahun.
Beare mengatakan bahwa dia menyerang Hoosen-Preston karena dia membenci keluarga dan teman-temannya. “Dia dan keluarganya merasa senang melihat sepupu saya dibunuh di Israel,” klaimnya.
Juru bicara kepolisian Robert Netshiunda, mengatakan setibanya polisi di TKP, mereka menemukan seorang pria memiliki pisau berlumuran darah sedangkan korban dinyatakan meninggal di lokasi kejadian dan dua korban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat
“Seorang perempuan tergeletak di lantai sambil mengeluarkan darah, begitu pula dua laki-laki yang juga mengalami luka tusuk,” kata Netshiunda.
Polisi mengatakan meski motif pembunuhan tersebut masih belum diketahui saat ini, Namun seorang gadis berusia 10 tahun yang selamat dari serangan tersebut mengatakan kepada polisi bahwa tersangka menyatakan bahwa dia menikam mereka karena mereka mendukung Palestina.
“Pria tersebut juga diduga mengancam akan memperkosa gadis kecil tersebut,” kata Netshiunda.
South Africa: Man kills Muslim woman over argument about Israel
Grayson Beare appeared in the Durban Magistrate’s Court this morning charged with the murder of Halima Hoosen-Preston and critically injuring her husband, Shaun, and 14-year-old son because they “supported… pic.twitter.com/RHRudx6had
— 5Pillars (@5Pillarsuk) June 4, 2024
Juru bicara Paramedis Advanced Life Support (ALS) Garrith Jamieson mengatakan bahwa Halima dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Sedangkan suami dan anak tersebut dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Serangan tersebut mengundang reaksi dari organisasi Hak Asasi Manusia #Africa4Palestine, organisasi tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman para korban dan mengutuk serangan tersebut
“Hati dan doa kami untuk suami dan anak yang berjuang hidup di rumah sakit.
“#Africa4Palestine bekerja sama dengan KZN Palestine Solidarity Forum dan organisasi solidaritas Palestina setempat akan terus memberikan dukungan dan kenyamanan kepada keluarga dan doa untuk kesembuhan bagi yang terluka.” Kata salah seorang anggota.
Organisasi tersebut juga menyerukan untuk tenang dan mengatakan bahwa mereka percaya pada sistem peradilan.