Penulis : Liantini, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS 2021
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf)
Setiap muslim pasti sudah tahu apa itu zakat dan bagaimana hukum mengeluarkannya. Zakat sudah termasuk pondasi yang kuat dalam agama Islam. Zakat merupakan bagian dengan ukuran tertentu, yang dikeluarkan dari harta tertentu, pada waktu tertentu, dan diserahkan kepada orang-orang yang telah ditentukan. Bagian harta yang dikeluarkan tersebut dinamakan dengan zakat, sebab dinamakan zakat ialah menambah keberkahan serta melindungi jiwa orang-orang yang mengeluarkannya. Arti zakat dapat kita lihat dalam dirman Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur’an,
Allah berfirman dalam surah At-Taubah : 103
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya : “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Hukum zakat yaitu wajib ‘ain, artinya sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. Apabila ditinggalkan tentunya akan mendapat dosa, sebagaimana hukum islam itu berlaku. Orang yang benar-benar bertaqwa kepada Allah tentunya akan takut meninggalkan apa yang di perintahkan oleh Allah SWT.
Selain mengetahui manfaat dalam berzakat, sangat penting bagi setiap muslim mengetahui pula balasan bagi orang yang tidak mau mengeluarkan zakat. Allah SWT memiliki sifat Al-Adl (Maha Adil), dibuktikan dengan adanya ganjaran bagi setiap perbuatan yang dilakukan. Baiknya perbuatan itu akan mendapatkan pahala, begitupun sebaliknya, keburukan akan mendapatkan dosa. Itu semua akan dipertanggung jawabkan oleh setiap orang di akhirat kelak tanpa terkecuali.
Berikut ancaman Allah SWT kepada orang yang enggan menunaikan zakat :
Ancaman yang pertama adalah mendapat azab pedih di siksa dalam neraka dengan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam. Terdapat dalam Al-Qur’an (Q.S.At-Taubah : 34-35),
Firman Allah swt:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْاَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُوْنَ اَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ يَكْنِزُوْنَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُوْنَهَا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙفَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ ٣٤
يَّوْمَ يُحْمٰى عَلَيْهَا فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوٰى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوْبُهُمْ وَظُهُوْرُهُمْۗ هٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ فَذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُوْنَ ٣٥
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (Q.S.At-Taubah : 34-35).
Begitu dasyatnya ancaman Allah bagi orang yang tidak mengeluarkan zakat, seperti dalam firman Allah di atas bahwa orang yang enggan mengeluarkan zakat akan di siksa dengan perak yang sudah dipanaskan dari neraka Jahannam. Mereka akan di siksa dengan harta yang mereka simpan di dunia hanya untuk kepentingan diri sendir, tanpa mengeluarkan hak orang lain dalam harta tersebut.
Kedua, pada hari kiamat harta yang tidak dikeluarkannya zakat akan menjelma menjadi seekor ular yang menyiksanya. Tertera dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Barangsiapa diberi harta oleh Allah, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya akan dijelmakan kepadanya pada hari kiamat dalam bentuk seekor ular bertanduk yang memiliki dua bisa dan akan dikalungkan kepadanya pada hari kiamat. Kemudian ular itu akan membuka mulutnya (yakni menggigit dengan kedua tulang rahangnya), sambal berkata ‘Aku adalah hartamu, aku simpananmu.’ “
Kemudian Nabi membaca Q.S. Ali-Imran (3):180
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ
Artinya : “Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Dalam hadist dan firman Allah SWT diatas, dijelaskan pula harta yang mereka simpan yang telah mencapai nisab namun enggan mengeluarkan zakat, mereka akan di siksa oleh harta tersebut dengan menjelma menjadi seekor ular yang dikalungkan pada leher mereka.
Ketiga, orang yang enggan mengeluarkan zakat pada hari kiamat akan di siksa oleh binatang yang menjadi hartanya/simpanannya. Dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Dzar r.a.,ia berkata,
“Aku menghampiri Nabi SAW, beliau bersabda, “Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, atau ‘Demi yang tidak ada Rabb kecuali Dia’, atau sebagaimana beliau bersumpah, ‘Tidaklah seseorang yang memiliki unta, sapi, atau domba yang tidak menunaikan kewajibannya, kecuali pada hari kiamat akan dibawakan kepadanya yang lebih besar dan lebih gemuk ia akan diinjak dengan kuku-kukunya dan ditanduk dengan tanduk-tanduknya. Setiap kali binatang yang paling akhir telah melewatinya, maka dikembalikan lagi kepadanya binatang yang paling pertama, samapi diputuskan perkaranya di antara orang-orang (sampai selesai hisabnya)’.” (Disebutkan oleh Al-Bukhari pada kitab ke 24 kitab zakat, bab ke-43 Bab zakat sapi).
Dalam hadist lain diatas, dijelaskan hal yang sama bahwa Allah memberikan ancaman bagi orang yang kikir, di akhirat akan di siksa oleh harta yang mereka miliki semisalnya hewan ternak, hewan tersebut akan di datangkan dengan ukuran yang lebih besar yang akan menginjak mereka.
Begitulah ancaman-ancaman yang diberikan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga kiranya yang dapat kita jadikan motivasi untuk terus menjalan perintah Allah SAW dan menjauhi laranganNya. Tunaikanlah zakat, apabila harta telah mencapai nisabnya. Jangan menjadi orang yang kikir, dan tamak terhadap harta dunia.
Sumber :
Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad.2010.Kumpulan Hadist Shahih Bukhari Muslim.Solo : Insan Kamil.
Malik, Abu Malik.2010.Fiqih Sunnah Wanita.Jakarta Timur : PT.Griya Ilmu Mandiri Sejahtera.