Pojok Narasi | Pelaksanaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali Nusra yang sebentar lagi akan dilaksanakan, dimulai dengan penjaringan Calon Ketua PKC PMII Bali Nusra hingga nantinya akan pemilihan ketua. Dari beberapa calon yang sudah muncul dipermukaan untuk mendeklarasikan diri, Herman Jayadi adalah salah satunya ikut berkontestasi mencalonkan diri jadi Ketua PKC.
Herman Jayadi Pernah menjadi Ketua Cabang PMII Kota Mataram Masa Khidmat 2019-2020 lalu dan berhasil memimpin cabang dengan gaya kepemimpinan cukup baik dan melakukan berbagai ekspansi organisasi di berbagai kampus-kampus. Pengalamannya menjadi Ketua Cabang tentu dapat menjadi modal penting untuk mencalonkan diri menjadi Ketua PKC PMII Bali Nusra karena sudah berpengalaman dalam upaya pengembangan organisasi, kaderisasi, memberdayakan kader dan lainnya. Sebagai Calon Ketua PKC yang berangkat dari pengalaman Ketua Cabang tentu sudah merumuskan ide dan gagasan yang tertuang dalam Visi dan Misi untuk menjalankan organisasi kedepan.
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi mahasiswa yang telah lama menjadi epicentrum gerakan di daerah-daerah. Dalam konteks Bali dan Nusa Tenggara, PMII menjadi pusat pengkaderan para mahasiswa yang berintegritas, kapabilitas dan diterima semua kalangan. Ke depan menyambut era distruption, PMII Bali Nusra harus mampu beradaptasi dan menciptakan inovasi-inovasi baru. Untuk beradaptasi dengan Era Distruption, maka paling tidak harus mengimplementasitakan enam kata kunci.
Yang pertama; Society 5.0 yang artinya cerdas dalam memanfaatkan IoT (internet of Things) dan aplikatif dalam mejalankan organisasi dengan menggunakan teknologi serta PMII hadir di Mobile App. Kedua; Moderat yang artinya membangun gerakan dan pikiran berlandaskan ASWAJA dan mengamalkan nilai-nilai di dalamnya serta menjunjung tinggi islam moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga; Integratif yang artinya membangun wawasan keilmuan yang terintegrasi dari semua tingkatan untuk output kader profesional. Keempat; Kolaboratif yang artinya berkolaborasi dengan OKP kepemudaan untuk menjaga kesolidan dalam bingkai toleransi. Kelima; Turun ke Jalan yang artinya berpartisipasi untuk melakukan control dan chang pada semua leading sektor. Keenam; Interkonektif yang artinya membangun jejaring kerjasama dalam upaya memberdayakan potensi kader PMII.
Jika enam kata kunci tersebut dibuatkan akronim maka dapat disingkat SANTUN. PMII Bali Nusra kedepan akan mengusung tagline PMII SANTUN untuk dapat terus konsisten dalam zikir, fikir dan amal sholeh. Keberhasilan pemimpin adalah bagaimana ia meneruskan cita-cita luhur pemimpin terdahulu dan bagaimana ia menciptakan inovasi-inovasi baru guna beradaptasi dengan tantangan zamannya.
Enam kata kunci di atas sangat relevan di era ini, bagaimana pemimpin ke depan harus faham bahwa tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri dan tidak ada perubahan yang bermakna kecuali kita ikut sebagai agen perubahan. Dengan Tagline PMII SANTUN Herman Yakin akan mampu mangarahkan kader menjadi lebih banyak berkarya di era digitalisasi
Dengan Konsep Visi Misi PMII SANTUN Saya Siap Menahkodai PKC PMII Bali Nusra, Melanjutkan Visi Ketua Sebelumnya dan Tentu menjalankan amanat organisasi sekaligus melakukan ekspansi organisasi membentuk dan mendeklarasi Cabang pada kabupaten kota yang belum memiliki cabang se Bali-Nusra.
Berikut daftar riwayat organisasinya Herman Jayadi:
1. Ketua II PMII Komisariat IAIN Mataram 2015-2016
2. Ketua Umum HMJ Ekonomi Syariah 2014-2015
3. Ketua UMUM DEMA FSEI IAIN Mataram 2015-2016
4. Sekretaris Jenderal Front Mahasiswa Lombok Barat 2016-2017
5. Ketua Cabang PC PMII Mataram 2016-2017
6. Sekretaris Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Lobar 2016-2017
7. Ketua I Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid (BKPRMI) Lobar 2021-Skrg
8. Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) 2019-Skrg
9. Sekretaris Umum Asosiasi Pengelola Destinasi Wisata (APDITA) Indonesia 2022-Sekarang.