Nusavoice- Setelah menteri kabinet perang Israel, Benny Gantz mengundurkan diri, kepala pengamat Menteri Kabinet Perang Israel Gadi Eisenkot juga diketahui ikut meninggalkan PM Netanyahu.
Seperti Gantz, Eisenkot juga menyampaikan kata kasar dalam surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Meskipun ada banyak upaya yang dilakukan, bersama dengan rekan saya, kabinet yang Anda pimpin untuk waktu yang lama tidak dapat mengambil keputusan yang menentukan, yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan perang dan meningkatkan posisi strategis Israel,” tulis mantan kepala IDF itu, dikutip dari Times of Israel, Senin (10/6).
“Oleh karena itu, sudah saatnya kita meninggalkan pemerintahan.” kata Eisenkot.
Pada Desember 2023, Putra Eisenkot, Gal Meir Eisenkot dikabarnah tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Menteri kabinet perang Israel, Benny Gantz mengumumkan bahwa dirinya telah mundur dari pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu.
Pengunduran diri tersebut diketahui setelah Gantz menunda konferensi pers yang dijadwalkan semula terkait berita empat tawanan Israel telah ditemukan pada hari Sabtu, seperti dikutip dari Middleeasteye, Minggu (9/6/2024)
Dengan keluarnya Gantz dari pemerintahan Israel menandakan bahwa kekuatan sentris dalam koalisi Netanyahu terpecah belah di tengah perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza.
Netanyahu sebelumnya telah meminta Gantz untuk tidak mengundurkan diri dari pemerintahan darurat, dan malah menyerukan persatuan, namun Gantz menanggapi dengan menolak seruan Netanyahu, dengan mengatakan bahwa perdana menteri menghalangi kemenangan.
“Netanyahu menghalangi kita untuk maju menuju kemenangan sejati. oleh karena itu kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati, namun sepenuh hati,” kata Gantz.