Lombok Timur – Semenjak kasus PMK merebak di Kabupaten Lombok Timur, jumlah kasus dari hari ke hari terus bertambah dan kecamatan terserang semakin meluas. Tercatat 19 kecamatan sudah tertular dan hanya 2 kecamatan yang belum tertular yaitu kecamatan Keruak dan Jerowaru.
Update data tanggal 28 Mei 2022 sebanyak 4.906 ekor yang terinfeksi dengan jumlah ternak yang sembuh sejumlah 2.398 ekor atau 48,9 persen. Sisanya sebanyak 2.457 ekor dalam penanganan dan telah dilaporkan sudah mulai menunjukkan kesembuhan.
Kasus tertinggi sampai saat ini terjadi di kecamatan Pringgabaya dengan jumlah ternak terinfeksi PMK sebanyak 1.154 ekor dan dengan jumlah ternak yang dinyatakan sembuh sebanyak 603 ekor atau 52,25 persen. Kemudian diikuti kecamatan Lenek dengan jumlah kasus sebanyak 579 ekor dengan tingkat kesembuhan sebesar 51,3 persen atau sekitar 297 ekor dinyatakan sembuh.
Sementara kasus terbanyak ketiga di kecamatan Aikmel yaitu 482 ekor dan telah dinyatakan sembuh sebanyak 445 ekor atau 92 persen lebih dan sisanya sebanyak 37 ekor masih dalam penanganan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bergerak cepat menanggulangi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Indonesia. Percepatan penanganan dilakukan untuk menjamin ketersediaan hewan kurban bagi masyarakat saat Hari Raya Idul Adha 1443 H pada Juli 2022 nanti.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, Ir H Masyhur SP.mengatakan pemerintah Lotim sedang menunggu vaksin dari pemerintah pusat.
“Info vaksin pertengahan bulan juni katanya pak mentri, setelah vaksin pasar hewan akan dibuka, untuk saat ini penyebaran cukup tinggi kalau pasar hewan dibuka masyarakat takut juga,” ungkapnya, Kamis, (9/6/22).
Dikatakannya, pengendalian virus PMK dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan disetiap UPT.
“Tetap kita intens sama UPT dan dokter hewan untuk memantau pelayanan masyarakat, jika ada ciri-ciri bisa dikaporkan agar bisa ditangani,” terangnya.
Tak hanya itu, Kelompok Peternak di Dusun Tanak Mirah Daya Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba yang terdiri dari tiga kelompok peternak (Sapeng, Sumber Rezeki, Ridho Ilahi) ada 560 ekor sapi yang ditangani oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan baik secara medis maupun obat tradisional.
Sebagai informasi, Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak disebabkan oleh virus yang sangat mudah menular antarternak, terutama ternak/hewan berkuku belah. Proses penularan dapat melalui kontak langsung dan angin, tetapi penyakit ini tidak menular ke manusia (bukan zoonosis).