Nusavoice- Pemimpin Senior Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Israel terus melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan perempuan dan menolak menghentikan “Perang Pemusnahan”
“Perang Pemusnahan” adalah sebuah perang yang bertujuan untuk membumihanguskan sebuah negara, dengan pembantaian dan penghancuran mata pencaharian.
“(Israel) terus membantai anak-anak dan perempuan Palestina di Kamp Pengungsi Nuseirat dan Deir al Balah di Gaza tengah,” kata Haniyeh dikutip dari TRTworld, Sabtu (8/6/2024).
Dia mengatakan Israel menolak menghentikan “Perang pemusnahan” terhadap rakyat Palestina, meskipun seluruh dunia mencap Tel Aviv sebagai “Pembunuh Anak” – merujuk pada PBB yang menambahkan Israel ke daftar hitam negara dan organisasi yang merugikan anak-anak di zona konflik–
Haniyeh menegaskan kembali bahwa Hamas akan terus membela hak-hak Palestina melawan Israel setelah serangan terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
“Rakyat kami tidak akan menyerah, perlawanan akan terus mempertahankan hak-hak kami melawan musuh yang mematikan ini,” tambah Haniyeh.
Kegagalan militer di Gaza’
Haniyeh menegaskan bahwa jika Israel yakin dapat memaksakan pilihannya untuk menguasai Palestina, maka Israel harus memahami bahwa hal tersebut hanyalah “khayalan.”
Dia lebih lanjut menyatakan bahwa Hamas tidak akan menerima perjanjian apa pun yang tidak menjamin keamanan rakyat Palestina.”
Haniyeh juga menegaskan bahwa Israel telah mengalami kegagalan militer di Gaza dan sekarang berada pada “level terendah” secara politik dan moral. Ia menekankan tindakan mendesak dari komunitas internasional sangat diperlukan pada situasi saat ini..
Pernyataan Haniyeh tersebut muncul setelah tentara Israel mengumumkan bahwa mereka berhasil membebaskan empat sandera yang ditahan di Gaza tengah. Namun Tentara Israel melancarkan serangan di beberapa daerah di Gaza tengah yang mengakibatkan terbunuhnya sekutar 270 warga Palestina yang didominasi anak-anak.