Nusavoice- Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich mengancam akan menghancurkan kota-kota, lingkungan sekitar dan kamp-kamp Palestina di wilayah utara Tepi Barat akan berakhir seperti Gaza jika terjadi aksi teror.
Dikutip dari Anadolu, pernyataan tersebut disampaikan Bezalel melaui video yang diposting di X pada 30 Mei 2024 saat meninjau pembatas anatara pemukiman Israel dan pemukiaman Palestina. Dia mengancam akan terus menguasai “Yudea dan Samaria” istilah alkitab untuk Tepi Barat.
“Pesan kami kepada penduduk Tulkarem, lingkungan Shuweikha, dan (kamp pengungsi) Nour al-Shams, dan kota Qalqilya, kami akan mengubah Anda menjadi kota-kota yang hancur seperti yang terjadi di Jalur Gaza jika melakukan aksi terror” kata dia.
Dia berbicara kepada warga Israel, bahwa jika negara Palestina diizinkan untuk didirikan, permukiman di Tepi Barat dapat terkena serangan serupa seperti yang dilakukan oleh faksi-faksi Palestina di pangkalan militer Israel dan permukiman yang berdekatan dengan Gaza pada 7 Oktober 2023.
Menteri ekstremis tersebut juga menekankan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina, dengan mengatakan bahwa “Hal itu tidak akan terjadi.” Sementara Partai Zionisme Religius mendukung permukiman di wilayah Palestina.
Kelompok hak asasi manusia Israel, B’Tselem, mengungkapkan rencana pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengusir para penggembala Palestina dari tanah mereka di Tepi Barat yang diduduki.
Dikatakan bahwa rencana tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan pemukim ilegal Israel dan merupakan bagian dari “Rezim Apartheid Israel.”
“Pada bulan Februari dan Maret 2024, B’Tselem mendokumentasikan sekitar 20 insiden di mana pemukim dan tentara Israel mengusir para penggembala Palestina dari padang rumput di Perbukitan Hebron Selatan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 519 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 4.900 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan Israel menyiagakan penembak runduk di atap permukiman dan pertokoan untuk menembak warga Palestina. Buldoser Israel pun dilaporkan merusak properti dan jalanan di Jenin.