Nusavoice- Salah satu komandan Hamas, Mohammed Jaber Abdo terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Tepi Barat.
Dikutip dari arabnews, kematian komandan Hamas tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Hamas pada Senin (10/6) malam.
Hamas mengatakan Abdo bersama tiga pejuang lainnya meninggal di sebuah desa dekat Ramallah, tempat bermarkasnya Otoritas Palestina yang didukung Barat.
Akun “X” @eyeonpalestine merilis foto keempat pejuang Hamas beserta namanya namanya. “Para syuhada dari kota Kafr Nimah yang dibunuh oleh pasukan khusus pasukan pendudukan adalah: 1- Muhammad Raslan Abdo, 2- Muhammad Jaber Abdo, 3- Waseem Bassam Zidane Abu Aadi, 4- Rushdi Samih Omar Ataya” Tulis akun tersebut, Selasa (11/6).
Sementara itu, pernyataan bersama tentara dan polisi Israel pada Senin pagi mengatakan pasukan intel Israel telah melacak seorang tersangka yang dicari dalam serangan terhadap pemukiman Yahudi di dekatnya.
Kemudian, Pada Selasa, Militer Israel mengatakan bahwa empat tentaranya tewas dalam pertempuran di Gaza selatan sehari sebelumnya.
“Para tentara tersebut “tewas dalam pertempuran di Gaza selatan” pada hari Senin,” kata militer dalam sebuah pernyataan, tanpa menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian mereka.
Sementara itu, stasiun penyiaran publik Israel, Kan, mengatakan bahwa para tentara yang tewas tersebut akibat ledakan di sebuah gedung di kota Rafah, ujung selatan Gaza.
“Kematian terbaru ini menambah total kerugian militer sebanyak 298 orang sejak serangan darat di Gaza dimulai pada 27 Oktober, katanya.
Kekerasan meningkat di Tepi Barat sejak dimulainya perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel selatan.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, Perang Israel melawan Hamas di Gaza telah menewaskan lebih dari 37.000 orang jumlah tersebut merupakan random atau tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil.
Sedangkan di Tepi Barat sendiri Lebih dari 530 warga Palestina telah terbunuh oleh tembakan Israel. Sebagian besar tewas dalam protes yang disertai kekerasan atau serangan penangkapan Israel, yang seringkali memicu baku tembak
Warga Palestina menghadapi kelaparan yang meluas karena perang telah memutus aliran makanan, obat-obatan dan pasokan lainnya. Badan-badan PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang di Gaza akan mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan Juli.