Nusavoice- Perdana Menteri india, Narendra Modi akan melanjutkan kembali kekuasaanya untuk yang ke tiga kalinya setelah memenangkan Pemilihan Umum 2024.
Modi dan koalisinya yaitu Aliansi Demokratik Nasional (NDA) menang dengan merebut 293 kursi parlemen atau lebih dari ambang batas yaitu 272 kursi. Aliansi kemudian mendeklarasikan kemenangan pada selasa (4/6).
Deklarasi kemenangan digelar di markas besar Partai Bharatiya Janata (BJP). Modi menyebut kemenangan tersebut sebagai “Prestasi Bersejarah”.
“Saya tunduk pada keputusan masyarakat atas kasih sayang ini dan meyakinkan mereka bahwa kami akan melanjutkan kerja baik yang telah dilakukan dalam dekade terakhir untuk terus memenuhi aspirasi masyarakat,” tulis Modi di akun X, selasaa (4/6).
Kemenangan Modi tiga kali berturut turut ini menjadi sejarah bagi dirinya karena ia merupakan perdana menteri kedua yang memenangkan tiga kali masa jabatan. Perdana Menteri Jahral Nehru merupakan perdana menteri India pertama yang menang pemilu tiga kali berturut turut.
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Narendra Modi sebagai PM India. Melalui akun X Prabowo mengatakan Indonesia berkomitmen untuk peningkatan kerjasama di berbagai sektor.
“Selamat kepada PM Narendra Modi atas hasil pemilu India 2024. Selagi kami menatap masa depan dan tantangan tangannya, kami berkomitmen meningkatkan kerjasama strategis di banyak sektor demi keuntungan yang lebih besar bagi kedua negara,” tulis Prabowo
Dikutip dari TRT World, Kemenangan Modi dianggap sebagai sebuah kegagalan karena tidak bisa memenangkan suara dengan telak. “BJP gagal meraih mayoritas suara,” kata salah seorang anggota Kongres, Rajeev Shukla.
Sebelumnya Oposisi India berkampanye mengenai program tindakan afirmatif dan menyelamatkan konstitusi dari pemerintahan otoriter yang dipimpin Modi. Sebuah tuduhan yang dibantah BJP.
Survei menunjukkan pengangguran dan inflasi merupakan kekhawatiran utama bagi para pemilih yang berjumlah 1,4 Milyar jiwa tersebut.
Di sisi lain, lawan politik Modi dan kelompok Hak Asasi Manusia Internasional telah lama menyuarakan kekhawatiran mengenai ancaman terhadap demokrasi India dan hak hak kelompok Minoritas.
Lembaga Pemikir Amerika Serikat, Freedom House mengatakan tahun ini partai Modi, BJP akan semakin menggunakan lembaga lembaga pemerintah untuk menargetkan lawan lawan politik.