Nusavoice– Pasukan Israel hingga saat ini masih menyerang secara warga Palestina secara membabi buta. Bahkan baru baru ini tentara tersebut menghujani jurnalis yang sedang meliput dengan tembakan.
Kejadian tersebut diunggah oleh seorang jurnalis Palestina Saja.alami di akun instagramnya. Begini pedan yang ditulis:
“Pasukan pendudukan menargetkan jurnalis dengan peluru tajam saat meliput perampokan dan pengepungan sebuah rumah di kota Koptik di selatan Jenin” tulis Saja beberapa jam yang lalu, Jumat (14/6).
Tampak dari video tersebut dua orang jurnalis tengah asik merekam peristiwa dengan kamera yang terpasang pada Tripod.
Terdengar beberapa tembakan mengarah ke para jurnalis, padahal Jurnalis tersebut meliput dengan atribut lengkap seperti rompi bertuliskan “Press”. Saat mereka ditembak para jurnalis ini berlari perlindungan dan dan membiarkan kamera mereka terpasang di jalan
Israel Tangkap 80 Jurnalis
Sebagaimana dilaporkan media Middleeastmonitor, bahwa tentara pendudukan Israel menangkap 80 jurnalis Palestina sejak dimulainya agresi terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Klub Tahanan Palestina juga mencatat pada hari Minggu bahwa rezim pendudukan terus menahan 49 orang yang ditangkap.
Jurnalis terakhir yang ditangkap adalah Bilal Al-Taweel dan Mahmoud Fatafta dari Hebron Dengan dalih “menyelesaikan penyelidikan”, penahanan mereka diperpanjang hingga 9 Juni.
“Otoritas pendudukan terus meningkatkan kebijakan penangkapan jurnalis, selain ancaman, serangan lapangan, penahanan dan penuntutan yang sedang berlangsung, mengingat perang genosida yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Gaza,” tulis organisasi tersebut.
Penyerangan Israel sejak 7 oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 37.000 warga sipil dan melukai setidaknya 87.000 orang. Sebagian besar dari korban merupakan wanita dan anak anak.
Pengadilan International telah meminta surat penangkapan terhadap PM Israel Benyamin Netanyahu dan Kepala tentaranya, Yoav gallan karena telah melakukan kejahatan perang.