MATARAM-President/CEO Lombok Football Club (Lombok FC), Rannya Agustyra Kristiono, turut mendampingi kunjungan kerja reses Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono, SE (HBK) ke Seoul, Korea Selatan, Jumat (29/07/2022). Kesempatan tersebut dimanfaatkan Rannya untuk bertemu dan berdiskusi secara mendalam dengan Asnawi Mangkualam, salah satu pemain Timnas Indonesia yang kini merumput di Ansan Greeners FC, Kota Ansan, Korsel.
“Saya sengaja menyempatkan waktu dan meminta bantuan staf KBRI Seoul untuk bertemu Asnawi, untuk belajar dan berdiskusi banyak perihal kehidupan Asnawi sebagai pemain sepakbola profesional di Negeri Ginseng,” kata Rannya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/07/2022).
Bek kiri Asnawi Mangkualam adalah salah satu pemain muda Indonesia yang sukses berkarier di kompetisi luar negeri. Bermain untuk Ansan Greeners semenjak Januari 2021, Asnawi tampil sangat impresif. Awal tahun ini, kontraknya pun terus diperpanjang manajemen klub yang berkarkas di Kota Ansan, Provinsi Gyeonggi, Korsel tersebut.
Rannya mengatakan, dari diskusi dengan Asnawi, dirinya banyak mendapat pengetahuan bagaimana seorang pesepakbola profesional menempa diri, mulai dari kehidupan sehari-harinya di tempat tinggal (Apartemen), sampai dengan kegiatan latihan di lapangan. Terlebih khusus masalah kedisiplinan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kedisiplinan adalah salah satu faktor pembeda, antara klub amatir dengan klub profesional,” imbuh Rannya.
Butuh satu jam berkendaraan darat dari Seoul, ibu kota Korsel, ke kota Ansan. Bagi masyarakat Indonesia di Korsel, kata Rannya, Kota Ansan dikenal sebagai miniaturnya Indonesia di Korsel, mengingat banyaknya orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah tinggal di Kota ini. Diperkirakan, jumlah masyarakat Indonesia di Kota Ansan lebih dari tujuh ribu orang.
Sebagai figur yang saat ini sedang membangun klub sepakbola profesional di NTB, Lombok FC, Rannya banyak mendengar dari Asnawi, bagaimana dirinya yang sebelumnya juga adalah seorang pemain amatir, kemudian menjelma menjadi seorang pemain profesional yang telah membanggakan bukan hanya dirinya sendiri, tapi juga keluarga, bahkan Negara.
Kepada Rannya, Asnawi menuturkan bahwa dirinya memilih bermain di luar negeri dan keluar dari zona nyaman sebagai pemain Timnas di Indonesia, karena Ia ingin mengembangkan dirinya sebagai pemain yang berkarakter.
“Para pemain yang dipilih para pelatih adalah mereka-mereka yang memiliki karakter kuat. Dan saya merasa, di Korea inilah tempat yang tepat untuk saya menempa diri dan belajar banyak untuk menjadi pemain yang berkarakter,” kata Asnawi dalam pertemuan tersebut.
Rannya pun sangat yakin, dengan bekal pengetahuan dan pengalaman dari Asnawi, dirinya bisa mendorong pemain-pemain muda Lombok FC untuk bisa mengembangkan potensi dirinya hingga bisa seperti sosok Asnawi.
“Kalau kita mendengarkan pengalaman Asnawi yang telah mampu mengembangkan dirinya menjadi seorang pemain profesional, memang tidak mudah ya, diperlukan semangat, kerja keras, dan disiplin yang tinggi untuk mencapainyaIni yang harus dimiliki oleh talenta-talenta sepakbola kita di NTB, terutama dalam mengasah kedisiplinan agar para pemain bisa menjadi lebih kuat,” katanya.
Dara yang kini sedang merampungkan pendidikan di Brunell University, London, Inggris ini menjelaskan, akan selalu ada tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh setiap pesepakbola profesional. Seperti halnya Asnawi yang juga memiliki tantangan besar untuk menembus skuad utama di klub sepakbola Ansan Greeners FC, mengingat para pelatih Korsel masih kurang percaya dengan kwalitas kemampuan para pemain yang berasal dari Asia Tenggara. Terlebih lagi diawal-awal kompetisi, dimana dibutuhkan adaptasi yang cepat dan latihan yang ekstra keras supaya dilirik dan dipercaya pelatih.
Kemauan besar yang disertai dengan effort atau usaha yang besar, terbukti telah menjadikan Asnawi yang berlatar-belakang kehidupan keluarga pesepakbola, dimana ayahnya adalah pemain dan sekaligus pelatih di PSM Makassar, bisa mewujudkan dirinya menjadi pesepakbola profesional dengan penghasilan atau gaji yang cukup besar.
Dengan penghasilan sebagai pesepakbola profesional, Asnawi pun menuturkan kepada Rannya, bahwa dirinya bisa membahagiakan diri sendiri, orang tua, maupun adiknya.
Paling tidak, pada kesempatan bertemu dengan Rannya tersebut, Aswani mengatakan, dirinya dapat memberikan gambaran, berbagi pengalaman, dan meyakinkan talenta-talenta muda yang dimiliki Lombok FC saat ini, bahwa meniti karier sebagai pesepakbola juga bisa menghasilkan pendapatan yang tidak kalah besarnya dengan profesi-profesi lain, asalkan sungguh-sungguh dalam menjalaninya.
“Harus tahan banting, dan melewati berbagai kesulitan di dalam latihan maupun pertandingan dengan penuh semangat dan kegembiraan. Artinya enjoy sajalah, nikmati, dan jangan pernah mengeluh karena banyaknya tantangan dan kesulitan,” kata Asnawi menitipkan pesan untuk para pemain Lombok FC.
Sementara itu, Chairman Lombok FC H. Bambang Kristiono, SE (HBK), yang juga menyempatkan diri hadir bersama Rannya bertemu Asnawi di sela waktu memimpin kunjungan kerja reses Komisi I DPR RI di KBRI Seoul, Korsel menuturkan, Asnawi adalah prototipe, inspirasi, dan tauladan bagi anak-anak muda Indonesia. Asnawi telah membuktikan, bahwa meniti karier sebagai pesepakbola profesional juga sangat menjanjikan. Dan sejauh para pemain mampu bersungguh-sungguh dalam menempa dirinya, maka kesuksesan akan datang dengan sendirinya.
“Bagi Asnawi, kesuksesan, kegagalan, dan keberhasilan, adalah sebuah proses yang akan berjalan secara beriringan. Jika hasilnya gagal, bisa jadi refleksi buat ke depannya. Dan, andai kata berhasil, maka itu bisa jadi standar baru buat masa depan,” tandas HBK.
Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok ini ingin agar talenta-talenta muda Lombok FC, yang juga memiliki skil bermain sepakbola yang sangat baik, bisa menjadikan Asnawi sebagai sosok dan figur penyemangat untuk memberikan penampilan terbaik dalam setiap laga yang akan dijalani Lombok FC di Liga 3 NTB yang akan bergulir sebentar lagi.