Nusavoice- Setelah NATO meningkatnya aktivitas militernya di perbatasan Rusia, Presiden Vladimir Putin langsung melatih tentaranya dalam penggunaan senjata nuklir taktis yang ke dua kalinya. Dikutip dari Associated Press.
Rusia dan sekutunya Republik Belarus mengatakan, latihan tersebut sebagai bagian dari upaya Kremlin untuk mencegah negara negara Barat meningkatkan dukungan terhadap Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggapan terhadap pernyataan provokatif dan ancaman dari pejabat Barat tertentu mengenai Federasi Rusia.
Kremlin mulai panas setelah pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tidak mengecualikan pengerahan pasukan ke Ukraina untuk mengahdapi Rusia.
Serta, keputusan AS dan beberapa sekutu NATO lainnya yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok oleh mereka untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan bahwa latihan tersebut sangat penting untuk menjaga kesiapan tempur, akibat dari keputusan dan tindakan bermusuhan yang dilakukan AS dan sekutunya di Eropa.
Sementara itu, sekretaris Dewan Keamanan Rusia,Sergei Shoigu, mengatakan bahwa manuver tersebut merupakan respons terhadap dukungan Barat terhadap rezim Kyiv, “Keterlibatan aktif pasukan NATO dalam operasi tempur di Ukraina dan izin efektif bagi Kyiv untuk meluncurkan rudal. S erangan terhadap fasilitas sipil Rusia,” kata Sergei.