MATARAM-Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat memberi penghargaan dan apresiasi yang tinggi pada atlet dari Kota Mataram yang bertanding dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung hingga 26 Februari mendatang. Politisi kharismatik Bumi Gora ini memberikan hadiah uang pembinaan dari kocek pribadinya.
“Apresiasi ini adalah ekspresi rasa syukur. Anak-anak kita yang telah berjuang mengharumkan nama daerah, layak mendapat ucapan terima kasih yang pantas,” kata Rachmat.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini Rabu pagi (22/2/2023) memang langsung bergegas menuju salah satu hotel berbintang di tengah kota yang menjadi home base atlet Porprov Kota Mataram. Rachmat menemui langsung Rifka Afriliana, atlet Kota Mataram yang telah mempersembahkan lima medali emas dan satu perunggu dari Cabor Menembak. Kedatangan Rachmat didampingi oleh Sekretaris DPC PDI Perjuangan kota Mataram, Nyayu Ernawati, Tenaga Ahli DPR RI, Hakam Ali Niazi dan sejumlah pengurus PDIP kota Mataram lainnya.
Rifka, mempersembahkan lima medali emas dari nomor 50M Rifle 3 Position Beregu, 10M Air Rifle Women Standard, 50M Prone Women Team, 10M Air Rifle Mixed Team Standard, dan 50M Prone Women. Sementara satu medali perunggu dipersembahkan dari nomor 50M Rifle 3 Position Perorangan.
Tentu tak cuma Rifka. Prestasi atlet menembak Kota Mataram pada Porprov 2023 ini memang menjadi buah bibir. Dari 36 medali emas yang diperebutkan, sebanyak 35 medali emas, diborong oleh atlet-atlet menembak Kota Mataram. Hingga tadi malam, Kota Mataram pun masih berada pada posisi teratas klasemen perolehan medali dengan 80 emas, 59 perak, dan 39 perunggu. Sementara di posisi kedua, Lombok Barat terpaut jauh dengan 20 emas, 16 perak, dan 24 perunggu.
Rachmat mengatakan, Rifka adalah inspirasi bagi anak-anak muda tak cuma di Kota Mataram, namun juga anak-anak muda di Bumi Gora. Pada usia yang masih begitu belia, mereka sudah bergelimang prestasi dan telah memberi kebanggaan yang luar biasa bagi daerahnya.
Terlebih, untuk Rifka, atlet yang berasal dari keluarga yang tidak berlebih. Ayah Rifka, Ahmad Rifai, adalah seorang sopir angkot. Sementara ibundanya, hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang menambah penghasilan keluarga dengan berjualan krupuk.
Saat Rachmat tiba, sang ibunda ikut mendampingi sang buah hati menyongsong kedatangan Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut. Rachmat menyalami Rifka dengan hangat dan menyampaikan ucapan selamat. Diperhatikannya satu per satu lima medali emas dan satu medali perunggu yang telah dipersembahkan Rifka. Rachmat kemudian menyerahkan buket bunga dan hadiah uang pembinaan untuk Rifka.
“Pada ananda Rifka dan seluruh atlet-atlet Bumi Gora, kita menyematkan harapan-harapan kita tentang masa depan,” imbuh Rachmat.
Menjadi atlet berprestasi bukanlah hal yang mudah. Sebab, mereka harus secara sadar untuk berkorban. Mulai dari berkorban waktu hingga berkorban biaya. Mereka harus menyisihkan waktu untuk menempa diri dalam latihan setiap hari. Bahkan mungkin harus rela ditepikan teman sebaya, lantaran tidak memiliki banyak waktu bermain dengan mereka karena mementingkan latihan.
Bagi Rachmat, para atlet terbiasa berusaha dua kali lipat lebih keras dibanding orang lain. Karena itu, mereka layak mendapat apresiasi lebih atas seluruh dedikasinya bagi kebanggaan daerah.
Dan betapa berlipatgandanya kebanggaan Rachmat, manakala mengetahui Rifka begitu mandiri. Tak sekalipun Rifka pernah mengeluh. Keluarga yang tidak bergelimang materi bukan menjadi penghalang untuknya berprestasi. Bahkan demi bisa ikut tanding dalam sebuah kejuaraan nasional, Rifka memilih menggadaikan sepeda motor miliknya semata untuk tidak memberatkan ekonomi keluarga. Dengan seluruh kerja keras dan doa dari orang-orang yang dicintainya, dari dara 20 tahun itu kemudian lahir prestasi-prestasi yang gemilang. Di tingkat nasional, Rifka tecatat sudah mengantongi dua medali perak kejuaraan nasional.
Atas semua pencapaiannya, Rifka tak hendak berpuas diri. Alumnus SMK 2 Mataram ini masih memiliki segudang impian untuk memberi kebanggaan daerah dengan prestasi-prestasi gemilang. Hal yang disasadarinya baru akan bisa mewujud hanya dengan kerja keras sebagai sebuah ikhtiar dan disertai doa pada Sang Pencipta.
Rachmat kemudian menanyakan cita-cita Rifka. Rupanya bungsu dari tiga bersaudara itu ingin menjadi Polwan. Rachmat menebalkan keyakinan pada diri Rifka, dengan prestasi olahraga menembak yang dimilikinya, jalan untuknya akan terbuka lebar. Rachmat juga memiliki keinginan untuk memperkenalkan Rifka kepada Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto secara langsung. Manakala kesempatan itu tiba, Rachmat ingin orang tua Rifka mengizinkan hal tersebut dan mereka bisa turut mendampinginya.
Perjumpaan Rachmat dengan Rifka kemudian ditutup dengan foto bersama. Dara asal Ampenan tersebut mencium tangan Rachmat dengan takzim dan pamit untuk kembali bersama para atlet Poprov Kota Mataram lainnya. Tapi rupanya, kejutan lain datang untuk Rachmat. Dia mendapati laporan, Rifka terlahir dari keluarga besar yang begitu mencintai PDI Perjuangan.