Mataram, – Direktur Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kemenag RI
Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag. berkesempatan hadir pada Rapat Kerja Pimpinan UIN Mataram 2024 di Hotel Grand Legi Mataram, Kamis (29/2) sore. Raker bertujuan untuk mengoptimalisasi kinerja BLU kampus menuju remunerasi dan akreditasi unggul.
Rapat ini melibatkan seluruh pimpinan mulai dari Rektor, wakil rektor, kepala biro, dekan, wakil dekan, direktur dan wakil direktur pascasarjana, ketua-ketua lembaga, sekretaris-sekretaris lembaga, kepala-kepala UPT, kepala dan sekretaris SPI, sekretaris kopertais, ketua dan sekretaris Laboratorium Terpadu, ketua-ketua prodi pascasarjana, sekretaris-sekretaris prodi pascasarjana, ketua-ketua jurusan fakultas, sekretaris-sekretaris jurusan fakultas, kabag dan kasubag pada biro AUPK dan AAKK, staf ahli rektor dan wakil rektor, para analisis, arsiparis hingga BPP keuangan. Peserta Rapim seluruhnya berjumlah 139 peserta.
Sebelum rapat dibuka oleh Direktur Diktis, Rektor UIN Mataram Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. menyampaikan sambutan memberikan ucapan terimakasih atas kehadiran Direktur Diktis untuk membuka Rapat sekaligus memberikan pembinaan kepada seluruh Pimpinan yang hadir.
Rektor UIN Mataram menegaskan target rapim ini tegak lurus dengan Rakernas Kemenag RI 2024 yaitu merealisasikan Fakta Integritas yang sudah ditandatangani oleh Rektor UIN Mataram di hadapan Menteri Agama yang berisi komitmen penyelesaian kinerja pimpinan dalam jangka waktu sembilan bulan ke depan termasuk di dalamnya akreditasi unggul.
Pada kesempatan yang sama Bapak Direktur Pendis Prof. Inung panggilan akrabnya memberikan sambutan, arahan sekaligus membuka acara secara resmi.
Prof Inung mengajak peserta Raker 2024 UIN Mataram untuk bekerja maksimal dan melaporkan capaian dan target tahunannya kepada Rektor. “Seluruh jajaran pimpinan silahkan laporkan target tahunan kepada Rektor, karena Rektor akan dievaluasi capaian dan target tahunnya oleh Diktis,” tandasnya
Target tahunan PTKIN, lanjut Prof. Inung, “harus inline dengan target tahunan Diktis juga inline dengan target tahunan Pendis, dan itulah yang dikehendaki oleh Gus Men. Dengan demikian struktur organisasi berjalan dengan baik.”
Prof. Inung selanjutnya menjelaskan pentingnya memahami sistem kerja organisasi. Organisasi dari akar kata organ yang diasumsikan seperti organ tubuh manusia, memiliki bagian-bagian dan setiap bagian memiliki tugas masing-masing. Kendati demikian bagian satu dengan lainnya saling mempengaruhi. Bagian organ tersebut akan bergerak/berfungsi/berkerja disebabkan karena dua hal yaitu memiliki kapasitas dan ada perintah. Demikian juga yang terjadi pada organisasi Kampus dengan pendekatan fungsional struktural Rektor memberikan perintah kemudian dilaksanakan secara terkoordinasi oleh unit-unit kampus.
Prof. Inung kemudian memberikan evaluasi dan kritik terhadap lemah dan lambatnya kinerja PTKIN selama ini. Bahwa saat ini sebanyak 59 PTKIN (UIN/IAIN/STAIN) di Indonesia rata-rata berdiri tahun 1960-an artinya kurang lebih umur PTKIN sudah 60 tahun, namun sampai saat ini hanya 9 PTKIN yang sudah terakreditasi Unggul. Sedangkan 50 PTKIN lainnya belum unggul. Kalau dievaluasi, selama ini pengelola PTKIN melakukan apa sehingga tidak bisa Unggul disaat Indonesia sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Padahal SDM kita hebat, sarana prasarana lengkap dan lainnya.
Menurut Prof. Inung, lambatnya kemajuan yang selama ini dialami oleh PTKIN karena persoalan mental yaitu tidak memiliki etos kerja yang berbasis target, tidak memiliki target yang harus diburu. Mental seperti ini terus dipertahankan selama ini. Ini tentunya merugikan negara. Kita harus sadar atas kelemahan tersebut agar kita bisa naik kelas, kita harus bangun dari tidur panjang “Qum fa Anzir”.
Prof. Inung memberikan contoh bentuk pergerakan birokrasi yang massif di Diktis saat ini seperti menghasilkan 700 guru besar dalam setahun, bertambahnya 2 PTKIN Unggul dalam satu tahun terakhir dengan target Diktis sampai 15 PTKIN harus Unggul tahun ini untuk memecahkan rekor 60 tahun PTKIN berdiri, peningkatan produktivitas karya ilmiah, internasionalisasi kampus dan lainnya. Kita harus melakukan lompatan dan terus maju injak gas tanpa injak rem hingga tercapai target yang ditetapkan. Bagi yang tidak mampu mencapai target lebih baik keluar mundur ketimbang menghambat kemajuan Sebab perahu tenggelam bukan karena air disekelilingnya tapi air di dalamnya.
Lanjut Prof. Inung, seperti halnya Reker ini, maka di akhir tahun harus dievaluasi besar-besaran, apakah target tercapai atau tidak. Dengan demikian raker ini dapat memiliki dampak yang baik untuk kemajuan kampus. Dari itu, UIN Mataram harus terakreditasi Unggul tahun 2024 ini.
Saat membuka secara resmi Raker ini, Prof. Inung berharap lahir kesadaran dan kerja kolektif untuk membangun UIN Mataram menuju arah yang lebih baik lagi yaitu terakreditasi Unggul, dengan semangat bahwa kekuatan terbaik ketika aku berkumpul menjadi kita. Disinilah penting adanya perjanjian kinerja dengan menandatangani Pakta Integritas.
Selanjutnya Rektor UIN Mataram meminta seluruh jajaran pimpinan di lingkungan UIN Mataram menandatangani Pakta Integritas disaksikan Direktur Diktis. Hal ini menjadi bukti komitmen tanggung tanggungjawab bersama jajaran pimpinan bahwa Reker Pimpinan ini untuk membawa UIN Mataram menuju Unggul di tahun 2024.