Lombok Timur.Lombok Fokus – Pj. Bupati Lombok Timur, H.M. Juaini Taufik, menerima pengurus Barisan Pejuang Kesejahteraan Instansi Kesehatan (BAKTI) yang merupakan forum bagi tenaga honorer kesehatan di Lotim yang berlangsung di ruang kerja Pj.Bupati pada Kamis, 4 Januari 2024.
Pada pertemuan tersebut Pj. Bupati menjelaskan bahwa aturan dasar penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) itu tentu mengacu pada proporsi kebutuhan personil dan jumlah tenaga honorer serta analisis beban kerja.
“Regulasi penerimaan PPPK itu tentu atas dasar kebutuhan dan analisa beban kerja,” jelasnya.
Terkait aspirasi pengurus BAKTI Lombok Timur terkait rekrutmen PPPK ia berjanji akan segera mencari solusi, tentunya mengacu data yang ada. Ia juga mengingatkan bahwa wewenang pemerintah ada pada kebijakan dan regulasi, selebihnya adalah persaingan antara para pelamar.
“Tentu akan kami usahakan supaya ada solusi terhadap aspirasi ini dengan berpedoman pada regulasi serta kebijakan,” lanjutnya.
Karena itu ia menyarankan agar para pelamar ini terus meningkatkan kemampuan termasuk melalui pelatihan-pelatihan untuk mengikuti seleksi, “yang terpenting adalah kesiapan dari pelamar itu sendiri, baik dengan persiapan pelatihan-pelatihan saat seleksi,” ujarnya.
Sebelumnya, pengurus BAKTI mengeluhkan sistem rekrutmen PPPK dan menyebut mereka memiliki peluang sangat kecil untuk lulus seleksi, karena kuota dan formasi yang tersedia sangat terbatas, utamanya dibandingkan formasi untuk tenaga guru.
Disebutkan bahwa formasi yang tersedia proporsinya jauh dibanding jumlah tenaga honorer sektor kesehatan. Ditambah lagi para tenaga honorer ini menyebut sudah mengabdi lebih dari 5 tahun.
Mereka berharap agar formasi tenaga kesehatan di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan.