Mataram, 22 Juni 2024 – Wujud BUMN memaknai peringatan Hari Anak Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menghadirkan Digitalisasi Perpustakaan Komunitas di Sekolah Literasi Rinjani. Program ini bertujuan untuk menyediakan bahaan bacaan digital dan perangkatnya untuk komunitas dengan menyasar komunitas literasi, sekolah formal maupun informal serta masyarakat umum.
Dengan menggandeng Komunitas Sekolah Literasi Rinjani, dihadirkan beberapa program antara lain, pelatihan anak-anak difabel, jelajah literasi, pengembangan bacaan digital dan beberapa program lainnya. Berdasarkan Laporan Akhir Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2023, pencapaian IPLM Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 66,32 dan masuk dalam kategori sedang.
Menyikapi hal ini, General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB, Sudjarwo, menyebutkan bahwa BUMN akan selalu hadir dalam mencerdasakan kehidupan bangsa, “BUMN turut mengupayakan bagaimana anak-anak Indonesia bisa tumbuh cerdas dan memiliki pengetahuan. Salah satunya adalah yang sedang kami upayakan saat ini yakni agar literasi bisa terjangkau ke seluruh pelosok daerah di Provinsi NTB,” tutur Sudjarwo.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng Komunitas Sekolah Literasi Rinjani yang berkolaborasi dengan UAC Creative Studio. PLN menggelar workshop komik digital di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Mataram pada bulan Mei lalu. “BUMN juga turut hadir menyentuh siswa siswi istimewa ini, harapannya tidak hanya mengajarkan dan memberi pengetahuan serta skill baru, tetapi juga memberikan bekal dan kesempatan untuk bisa bersaing nantinya di dunia kerja dengan kemampuan mereka yang unik,” harap Sudjarwo.
Koordinator UAC Creative Studio yang sekaligus sebagai Pembina Sekolah Literasi Rinjani, Mashur, menyebutkan bahwa kegiatan ini juga sekaligus melatih kecakapan membuat cerita bergambar dan komik untuk siswa-siswi istimewa tersebut. Selain kendala bahasa, perlu pendampingan khusus satu persatu agar mengerti. “Alhamdulillah guru-guru disini sangat membantu, apalagi ada penerjemah bahasa isyarat. Saya sangat terharu, ini pengalaman pertama mendampingi adik-adik SLB untuk berkarya,’’ tuturnya.
Selain pelatihan di sekolah, program lainnya yakni “Jelajah Literasi”. Program ini menyebarkan buku-buku ke pelosok-pelosok, terutama di pulau-pulau kecil. Ada yang menarik dari program ini, yakni turut menghadirkan buku digital yang menghadirkan pengalaman baru bagi anak-anak untuk membaca buku di tablet. “Mereka senang karena melihat gambar dan dongeng yang interaktif. Sesekali mereka ditanyakan tentang beberapa hal terkait buku digital yang baru saja didongengkan pada mereka,” ujar Fathul Rakhman, Ketua Sekolah Literasi Rinjani.
Ada juga program “Pengembangan Bacaan Digital”, program ini untuk mendukung program digitalisasi perpustakaan komunitas. Kegiatannya mulai dari penyusunan buku cerita bergambar melalui proses manual terlebih dahulu, setelah itu dikerjakan dalam format digital dan disebarluaskan dalam format cetak serta digital. Harapannya, penerima manfaatnya nantinya menjadi tidak terbatas karena siapapun bisa mengakses karya tersebut.
Seperti yang diutarakan Menteri BUMN, Erick Thohir, “PLN adalah jantungnya Indonesia. Jantung itu adalah alat memompa darah untuk tubuh kita. Sedangkan listrik fungsinya adalah memastikan bagaimana rakyat Indonesia bisa hidup lebih sejahtera.” Maka, dengan hadirnya program literasi di Provinsi NTB yang digulirkan oleh PLN, semoga menciptakan generasi yang berdaya saing dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat